Feeds:
Pos
Komentar

Agama, Ilmu dan Budaya

PROPOSED CLASSIFICATION JASSER AUDA

Pengantar

Seperti  yang biasa  saya sampaikan dalam beberapa tulisan bahwa agama selalu mencakup dua entitas yang tidak dapat dipisahkan tetapi dapat dibedakan, yaitu normativitas (teks, ajaran, belief, dogma) dan juga  historisitas (praktik dan pelaksanaan ajaran, teks, belief, dogma  tersebut dalam kehidupan konkrit di lapangan, seperti di lingkungan kehidupan komunitas  (organisasi sosial keagamaan;  organisasi profesi),  masyarakat pedesaan (rural) atau  perkotaan (urban),  situasi konteks politik (regim pemerintahan order lama, orde baru, dan orde reformasi),  jaman yang berbeda (abad tengah, modern, postmodern), tingkat  pendidikan yang berbeda ( Pesantren, MI, Mts, Aliyah, atau SD, SMP, dan SMA dan lebih-lebih S 1, 2 dan 3 di perguruan tinggi dan otodidak), pelatihan atau training (halaqah, tarbiyah,  pengajian majlis taklim), pendidikan umum dan pendidikan agama, pesantren kilat dan begitu seterusnya. Bahkan sekarang ada yang merasa cukup  lewat internet, situs-situs, e book dan begitu seterusnya. Lanjut Baca »

The return of Religions

Today, we are living in a ‘global society’ of crisis. Everything indicates that a storm is arising. The term  ‘crisis’  increasingly becomes an appropriate signature for our times, ideologically and politically. We are familiar with words like ‘crisis of employment’, ‘political crisis’  ‘ecological crisis’, and furthermore ‘economic crisis’. There is even the crisis of God. Everywhere a crisis is apparent, except with religion. There is no crisis of religion. Religion flourishes, sociologist  are already talking about a religious surplus. Lanjut Baca »

Perbedaan antara agama-agama Timur (Buddhisme, Hinduisme, Konfusionisme) dan agama-agama Barat (Abrahamic religions = Yahudi, Kristen, Islam) terletak pada kekuatan teks atau wahyu. Bagi Yahudi ortodok, Kristen Protestan, dan Islam, sikap mereka yang bersandar pada kitab suci lebih menonjol daripada yang lain. Ini bukan berarti Katolik dan Yahudi non-ortodoks tidak bersandar pada kitab suci, tetapi secara umum, agama-agama besar dunia selalu bersandar pada kitab suci. Hajnya saja, tingkat kekentalan dan rigiditasnya saja yang berbeda-beda. Lanjut Baca »